Number 1 (April 2015)
- L.B. Setyawan, G. Dewantoro, S.H. Prasetyo, “Sistem Pengontrol Nomor Antrian menggunakan Smartphone Android.” (Full-text PDF)
Sistem pengontrol nomor antrian menggunakan smartphone android ini memanfaatkan jaringan wifi sebagai media komunikasi. Sistem menampilkan nomor antrian dari 01 hingga 99 dan mampu melayani sebanyak 9 loket layanan. Untuk menampilkan informasi ke pengantri digunakan matriks LED untuk menampilkan pesan berjalan sebanyak 10 karakter. Sistem terdiri atas dua bagian, yaitu Penampil untuk menampilkan nomor antrian, nomor loket serta penampil pesan berjalan dan Loket Layanan tempat petugas mengatur urutan nomor antrian melalui sentuhan pada layar smartphone android yang sudah ditanam program pengatur antrian di dalamnya. Sistem bekerja pada platform Android 1.6 ke atas. Mekanisme pengambilan kartu nomor antrian dilakukan secara terpisah dari sistem.
- D. Santoso, D. Susilo, Y.A. Darmawan, “Pengembangan Algoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR-3HV.” (Full-text PDF)
Meskipun R2C telah meraih juara dua tingkat nasional dalam KRSBI 2013 (Kontes Robot Sepak Bola Indonesia 2013), robot humanoid yang dimiliki oleh R2C masih memiliki kekurangan dalam sistem kontrol dan motion (gerakan). Sistem kontrol pada robot dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu kontrol aktuator robot dan kontrol utama. Kontrol aktuator robot dalam hal ini adalah servo controller untuk mengontrol sistem gerak robot yang keseluruhannya terdiri dari motor servo, dimana servo controller mendapat perintah gerakan yang sudah didefinisikan di kontrol utama. Sedangkan kontrol utama bertugas untuk mensinkronisasi antara gerak robot dengan perintah yang telah diolah oleh mikrokontroler sehingga nantinya robot dapat melakukan tugas-tugas sesuai dengan perintah yang dikirim dari smartphone. Pengujian dilakukan dengan membandingkan algoritma lama yang dipakai robot saat mengikuti KRSBI 2013 dengan algoritma baru yang dibuat oleh penulis. Persentase keberhasilan robot ketika bergerak tetap stabil saat robot melakukan pergantian gerakan tanpa adanya delay dari program pada algoritma lama hanya mencapai 41% sedangkan pada algoritma baru persentase keberhasilan dapat mencapai 95%.
- B. Murtianta, “Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costa Loop.” (Full-text PDF)
Pada tulisan ini akan dibahas suatu sistem transmisi data berbasis BPSK (Binary Phase Shift Keying) menggunakan Costas Loop pada demodulatornya. Pada prinsipnya Costas Loop adalah bentuk khusus dari PLL yang difungsikan untuk melakukan demodulasi sinyal- sinyal yang termodulasi secara supressed-carrier. Costas Loop menggunakan umpan balik negatif untuk melakukan carrier recovery, kemudian sinyal pembawa yang dihasilkan digunakan untuk melakukan demodulasi sinyal BPSK-nya. Sistem ini terdiri dari modulator dan demodulator BPSK yang menggunakan format Non Return Zero Bipolar. Pada sistem modulator BPSK akan menghasilkan isyarat Ac cos(ωct) untuk menyatakan ”high” dan – Ac cosωct untuk menyatakan ”low” sedang pada sistem demodulator BPSK akan menghasilkan aras ”high” untuk isyarat yang sefasa dan menghasilkan aras ”low” untuk isyarat berbeda fasa 180°.
- A.A. Tonoro, H.K. Wardana, S. Nugroho, “Simulasi dan Pengkajian Performa Vehicular Ad Hoc Network.” (Full-text PDF)
Meningkatnya, tingkat kecelakaan dan kemacetan di jalan raya, dan berkembangnya teknologi informasi dengan menggunakan wireless, menghadirkan teknologi
for Vehicular Environment (WAVE) sebagai standart komunikasi kendaraan. Salah satu, perkembangan WAVE adalah Vehicular ad hoc networks (VANET). Teknologi VANET memungkinkan sebuah perangkat komunikasi dapat berkomunikasi secara langsung dengan perangkat lain dalam posisi bergerak misalnya mobil. Meskipun VANET dapat membantu menyelesaikan permasalahan lalu lintas seperti kecelakaan, dan kemacetan, tapi untuk membangun infrastruktur jaringan VANET tidaklah mudah dan membutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk itu, muncullah network simulator seperti VEINS, SUMO dan OMNET++ yang dapat membantu mensimulasikan jaringan VANET tanpa harus mengeluarkan biaya untuk membangun infrastrukturnya. Karena itu, pada akan dilakukan simulasi jaringan VANET menggunakan VEINS, SUMO dan OMNET++. Dalam pengujian unjuk kerja VANET digunakan 3 jenis routing yaitu Optimized Link State (OLSR), Ad hoc on
Wireless Access
Demand Distance Vector Routing (AODV) dan
Dynamic Manet on Demand (DYMO) dengan delay, throughput dan packet delivery ratio sebagai parameter pengujian.
- R. Jeconiah, D. Utomo, S. Nugroho, “Kontrol Otomatis pada Robot Pengantar Barang dengan Parameter Masukan Jarak dengan Objek dan Posisi Robot.” (Full-text PDF)
Pada sistem robot pengantar barang otomatis otomatis tentu robot harus dapat menghindari halangan yang ada disekitarnya agar tidak menimbulkan kerugian. Oleh karena itu dirancang sebuah kecerdasan buatan dengan mengandalkan simple reflex agent dan goal based agent yang dapat berkomunikasi dengan robot. Simple reflex agent yang memiliki kemampuan cepat dalam mengambil keputusan dapat digunakan untuk menghindari objek yang menghalangi Untuk dapat menghindari halangan tentunya dibutuhkan sensor yang dapat mendeteksi jarak objek yang berada disekitarnya oleh karena itu digunakan sensor kinect yang dapat mendeteksi objek yang berada satu sampai empat meter dari sensor. Goal based agent yang sesuai dengan namanya dapat memastikan robot dapat mencapai tujuan.Dari hasil pengujian diperoleh data bahwa kinect memiliki ralat berkisar antara 10 mm sampai dengan 262 mm. Pada pengujiangoal based agent,algoritma DFS dan A* dibandingkan. Menggunakan delapan titik yang merepresentasikan jalur yang akan dilalui didapat hasil yaitu kedua algoritma berjalan kurang dari seratus mikro detik sehingga tidak memberikan perbedaan pada jalannya sistem. Tetapi karena pada prosesnya algoritma DFS menggunakan memori yang lebih sedikit maka sistem ini menggunakan algoritma DFS. Goal based agent dapat mengarahkan robot untuk mencapai tujuan. Simple reflex agent dapat menghindari benda dengan tinggi lebih dari 50 cm.
- G. Cassandra, M.H.W. Budhiantho, F.D. Setiaji, “Catu Daya menggunakan Diode Tabung Hampa Tipe 5AR4 dan 6CA4.” (Full-text PDF)
Catu daya untuk penguat tabung hampa terdiri atas dua bagian yaitu catu daya aras tinggi dan aras rendah. Dioda tabung hampa jenis 6CA4 dan 5AR4 digunakan sebagai penyearah catu daya aras tinggi. Catu daya yang dirancang mampu menghasilkan 280V/41mA, 443V/194mA, tegangan negatif -15V, 2 keluaran 6,3V/3A dan satu keluaran 6,3V/0,9A. Catu daya yang dirancang memiliki sistem soft-start dengan waktu bangkit 5 detik untuk catu daya aras tinggi dan 3 detik aras rendah. Efisiensi dari catu daya aras tinggi 54,2%. Catu daya aras tinggi tegangan 280V memiliki regulasi beban 28,8% dengan riak keluaran 0,052% dan catu daya 430V memiliki regulasi beban 19,2% dengan riak keluaran 0,002%. Pengujian penguat audio tabung 12AU7 dan EL34 dengan menggunakan catu daya yang dirancang menghasilkan tanggapan frekuensi rata 100Hz~ 4kHz dan THD 4,8~5,1% yang cukup stabil dengan waktu pengujian dua jam terus menerus.
- I.K. Barus, R.A. Saragih, “Simulasi Ekstraksi Citra Wajah dengan Deskriptor Global Direct Fractional-Step Linear Discriminant Analysis (DF-LDA) untuk Pengenalan Wajah.” (Full-text PDF)
Tulisan ini memaparkan simulasi ekstraksi citra wajah secara global dengan menggunakan salah satu teknik Linear Discriminant Analysis (LDA), yaitu Direct Fractional-Step LDA (DF- LDA) untuk pengenalan wajah. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengevaluasi unjuk kerja teknik ini terhadap masalah small sample size (SSS) yang sering muncul di dalam pengenalan wajah. Pada dasarnya teknik berbasis LDA ini (DF-LDA) merupakan kombinasi dari teknik D-LDA dan F-LDA, dimana untuk merepresentasikan citra wajah secara global secara efisien dapat ditambahkan sebuah fungsi pembobot (weighting function) dengan bertahap secara langsung dan fraksional pada proses LDA. Proses pencocokan dilakukan dengan mencari jarak Euclidean minimum antara ciri citra wajah uji terhadap ciri citra wajah latih yang terdapat di dalam database. Dari hasil simulasi untuk Database Face Recognition Data dan Database Mahasiswa Maranatha diperoleh akurasi pengenalan wajah yang lebih baik untuk kondisi jumlah citra wajah satu per orang di dalam proses pelatihan jika database wajah diproses secara terpisah.
- E.Y.D. Utami, P.A. Hanika, “Analisis Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Jaringan Seluler PT. XL Axiata pada Area Jawa Tengah Bagian Utara melalui Proyek Swap dan Modernisasi.” (Full-text PDF)
Dengan meningkatnya jumlah pelanggan dan permintaan berbagai jenis layanan menuntut ketersediaan coverage, kapasitas dan kualitas jaringan komunikasi bergerak yang handal. Pembangunan Base Tranceiver Station (BTS) diperlukan agar operator mampu mencakup area lebih luas serta menyediakan kapasitas trafik yang mencukupi dan kualitas jaringan yang baik. Namun demikian pembangunan BTS baru seringkali mengalami permasalahan antara lain biaya yang mahal dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ijin dari pemerintah maupun warga setempat. Proyek swap dan modernisasi di PT. XL Axiata Area Jawa Tengah bagian Utara merupakan sebuah proyek yang akan menukar perangkat 3G yang sebelumnya menggunakan BTS 3900 milik Huawei menjadi RBS 6000 milik Ericsson dan melakukan modernisasi perangkat 2G RBS 2000 menjadi RBS 6000. Dalam makalah ini akan dilaporkan hasil penelitian unjuk kerja jaringan seluler setelah dilakukannya proyek swap dan modernisasi ditinjau dari segi peningkatan kualitas dan kapasitas. Penelitian dilakukan di PT. XL Axiata Area Jawa Tengah bagian Utara pada cluster D5. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kualitas dilihat dari hasil drive test yaitu perbaikan Rx Qual sebesar 23,85%, Ec/N0 sebesar 4,02% dan SQI sebesar 96,38%. Selain itu terdapat penurunan persentase Call Drop Rate (CDR) dan kenaikan persentase Handover Success Rate. Peningkatan kapasitas diperoleh dari penambahan kanal karena adanya perubahan arsitektur hardware, yaitu sebelumnya BTS untuk 2G hanya mempunyai 12 TRX per modul DRU menjadi 24 TRX per modul DRU dan BTS untuk 3G sebelumnya 256 CE per modul WRFU (UL/DL) menjadi 512 CE per modul DUW (UL/DL). Jumlah trafik yang mampu ditangani jaringan setelah adanya proyek swap dan modernisasi meningkat sebesar 34328,21 Erlang untuk 2G dan 36451674 Erlang untuk 3G. Penambahan kapasitas juga menurunkan terjadinya blocked call, yang ditunjukkan dengan berkurangnya TCH Congestion Rate.
Number 2 (October 2015)
- B. Murtianta, D. Susilo, A.A. Devina P., “Perancangan dan Realisasi Perangkat Keras Demodulator BPSK dengan Costas Loop.” (Full-text PDF)
Pada tulisan ini akan dirancang dan direalisasikan suatu perangkat demodulator data berbasis BPSK (Binary Phase Shift Keying) menggunakan metode Costas Loop. Costas Loop difungsikan untuk melakukan demodulasi sinyal-sinyal yang termodulasi secara supressed- carrier. Costas Loop menggunakan umpan balik negatif untuk melakukan carrier recovery, kemudian sinyal pembawa yang dihasilkan digunakan untuk melakukan demodulasi sinyal BPSK-nya. Perangkat yang dibuat berupa demodulator BPSK yang menggunakan format Non Return Zero Bipolar dengan frekuensi 10kHz-48kHz. Untuk proses demodulasi BPSK harus dilakukan secara koheren[1]. Deteksi koheren adalah deteksi yang membutuhkan informasi fasa dan frekuensi asli dari sinyal pembawanya secara tepat[2]. Sehingga yang sering menjadi masalah pada deteksi koheren adalah bagaimana mendapatkan informasi tentang frekuensi dan fasa asli sinyal pembawa menggunakan sinyal pembawa yang telah termodulasi fasanya[3], proses ini sering disebut carrier recovery. Pada umumnya terdapat dua metode yang sering digunakan untuk carrier recovery pada deteksi koheren sinyal BPSK, yaitu Squaring Loop dan Costas Loop. Keduanya memiliki noise performance yang hampir sama [1], tapi metode Costas Loop memiliki toleransi yang lebih baik untuk pergeseran isyarat pembawa dan dapat beroperasi untuk lebar pita yang lebih lebar, sehingga lebih sering digunakan dibandingkan dengan Squaring Loop [4].
- L.B. Setyawan, D. Susilo, A.V. Wicaksono, “Pemanas Listrik menggunakan Prinsip Induksi Elektromagnetik.” (Full-text PDF)
Pemanas listrik ini menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik akan memanaskan panci yang diletakkan di atas pemanas dengan alas terbuat dari bahan kaca tebal. Pemanas ini tidak mengeluarkan api dan alas pemanas tidak panas sehingga aman bagi pengguna serta terhindar dari kemungkinan terjadi kebakaran. Panci yang digunakan untuk memasak harus terbuat dari logam ferromagnetik. Tersedia 3 pilihan mode memasak, yaitu FAST, NORMAL, dan SLOW. Pada mode FAST, kompor induksi ini dapat memasak air dengan volume 330 ml dalam waktu 36 sekon. Sumber daya pemanas induksi ini adalah jala-jala listrik 220 volt AC.
- M. Amiruddin, “Perancangan Sistem Charger Otomatis pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya.” (Full-text PDF)
Salah satu sumber energi terbarukan adalah solar cell yang menggunakan energi sinar matahari yang dapat digunakan untuk sistem pembangkit tenaga surya. Untuk mendukung kerja sistem pembangkit, sebelum energi listrik keluaran solar cell digunakan, perlu ditampung pada accumulator. Sistem charger accumulator otomatis dapat dirancang bangun dengan menggunakan dc to dc converter jenis full bridge converter yang dapat mengatur tegangan keluaran dengan masukan duty cycle PWM picuan 4 saklar elektronis yang terkonfigurasi pada untai tersebut. Modul kendali dibutuhkan untuk memberikan picuan pada full bridge converter berupa PWM dengan pengaturan duty cycle supaya tegangan keluaran stabil sesuai dengan set point yang dikehendaki. Pada pengujian, full bridge converter mempunyai effisiensi maksimal sebesar 97%. Set point kendali tegangan keluaran charger di atur sebesar 13,8 Volt, nilai rata-rata tegangan keluaran sebesar 13,77 Volt, nilai range 0,22 Volt dan mempunyai standar deviasi sebesar 0,06 pada keadaan tunak proses pengendalian.
- D. Utomo, “Perancangan dan Realisasi Grup SMS dengan Sistem Tertanam.” (Full-text PDF)
SMS merupakan media pengiriman pesan teks yang telah ada sejak telepon seluler generasi awal hingga sekarang. Selain itu, setiap operator telekomunikasi masih menyediakan layanan ini. Untuk melayani grup pengguna sms, operator hanya melayani sesama operator. Untuk itu, telah dirancang dan dibuat sebuah sistem yang berperilaku seperti SMS untuk grup tak tergantung operator. Grup SMS ini memiliki dua fasilitas pengiriman, yaitu berdasarkan moderator dan tidak. Fasilitas pendaftaran anggota baik melalui perangkat maupun via SMS. Selain itu juga fasilitas pengiriman USSD, dan Kirim/Terima SMS melalui perangkat maupun SMS.
- D. Santoso, D. Susilo, B.W. Chandra, “Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer.” (Full-text PDF)
Robotic Research Centre (R2C) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) secara rutin mengikuti Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI). Jenis robot yang digunakan adalah humanoid dengan 18 derajat kebebasan dan memiliki kamera sebagai sensor visual. Pengembangan berkelanjutan yang dilakukan oleh R2C telah dapat mengantarkan tim robot sepakbola ini menjadi juara II tingkat nasional pada tahun 2013, meskipun demikian masih ada beberapa masalah mengenai kelincahan manuver dan komunikasi antar – robot. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukukan optimalisasi pada algoritma tracking analisis dan posisi bola, mendekati bola, penentuan orientasi robot, penentuan posisi gawang, menempatkan diri menendang bola, menendang bola, dan komunikasi robot. Pengujian menunjukkan bahwa usaha ini telah dapat meningkatkan respon robot terhadap perpindahan bola, meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam mencetak gol, dan membuat robot – robot dalam satu tim dapat berkoordinasi dalam mengejar bola di lapangan.
- T.W. Yulianingrum, F.D. Setiaji, L.B. Setyawan, “Perancangan Alas Setrika sebagai Pengisi Baterai (Battery Charger) dengan Memanfaatkan Energi Panas Terbuang pada saat Jeda Menyetrika.” (Full-text PDF)
Pada makalah ini dirancang suatu alas setrika yang akan mengubah energi panas setrika yang terbuang saat jeda menyetrika, menjadi energi listrik menggunakan modul TEG (Thermoelectric Generator) yang selanjutnya akan digunakan untuk mengisi sebuah baterai.
- A.S. Alyahi, S. Nugroho, D. Utomo, “Aplikasi Mobile Learning berbasis Web Service menggunakan Sistem Operasi Android (Studi Kasus Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer UKSW).” (Full-text PDF)
Pada makalah ini akan dijelaskan perancangan sebuah aplikasi Android yang dapat menambah fleksibilitas kegiatan belajar mengajar antara pengajar dan pelajar selain harus berada di dalam kelas. Dengan aplikasi ini pengajar yang dalam hal ini dosen atau asisten dosen dapat membuat materi, perintah tugas, dan pengumuman yang dapat dilihat oleh pengguna yang terdaftar dalam database server aplikasi tersebut. Aplikasi ini bekerja dengan menggunakan web service dengan mengakses data pada suatu web server dalam format Java Script Object Notation (JSON). Berdasarkan dari pengujian unit yang dilakukan didapatkan hasil aplikasi dapat berjalan 100%. Format JSON menjadi salah satu alternatif media web service sebagai pertukaran data karena memiliki ukuran data yang lebih ramping sehingga kecepatan loading transfer datanya lebih cepat dibandingkan dengan format XML. Aplikasi ini dapat berjalan di sistem operasi Android versi 4.0.3 dan diatasnya.
- E. Anggriyono, I. Setyawan, I.K. Timotius, “Pemanfaatan Metode Template Matching untuk Face Tracking secara Real Time di Ruang Tertutup.” (Full-text PDF)
Perekaman video biasanya dilakukan secara manual oleh seorang juru kamera. Juru kamera harus berkonsentrasi dengan objek yang direkam agar tidak ketinggalan sedetik moment pun yang bisa membuat buyar kesan suatu liputan selain itu dibutuhkannya tenaga yang lebih dari seorang juru kamera dalam melakukan proses perekaman video. Dalam makalah ini, penulis mengulas tentang sistem perekaman video otomatis. Sistem ini dibentuk berdasarkan pengenalan wajah manusia yang diinginkan. Pengenalan wajah manusia dilakukan dengan metode template matching. Sistem perekaman video otomatis ini diuji dengan 32 subyek pada variasi pencayahaan pagi hari, siang hari, sore hari, dan malam hari. Berdasarkan hasil pengujian, sistem mampu menghasilkan akurasi program (Ap) sebesar 79.95% dan akurasi rotator (AR) sebesar 80.73%.
- D. Susilo, G. Dewantoro, T.D. Ramdani, “Perancangan Aplikasi Pemrograman Diagram Alir untuk Trainer Pembelajaran Robotika berbasis Android.” (Full-text PDF)
Sistem pembelajaran interaktif yang dibangun bertujuan sebagai trainer pembelajaran robotika untuk siswa-siswi SD (Sekolah Dasar) sampai dengan SMA (Sekolah Menengah Atas). Trainer tersebut akan memperkenalkan logika dari cara kerja robot dengan menggunakan diagram alir. Siswa-siswi akan mempelajari cara untuk merancang logika robot bekerja yang terdiri dari perulangan, percabangan, dan beberapa instruksi dasar. Trainer pembelajaran robotika dibangun dengan komponen utama yaitu : sensor jarak, modul bluetooth, driver motor, mikrokontroler dan smartphone. Perangkat lunak yang digunakan untuk memberikan instruksi kepada robot tersebut berasal dari smartphone android yang di dalamnya sudah di instal aplikasi trainer robotika dengan format extension apk. Hasil pengujian menunjukan bahwa trainer robotika ini dapat menjalankan instruksi yang diberikan oleh smartphone android. Robot dapat di instruksikan untuk berjalan maju, kanan, kiri, mundur, dan mendeteksi rintangan. Tingkat keberhasilan dari Trainer Robotika yang diuji adalah mencapai 90%, dikarenakan robot memiliki kelemahan jika berjalan di permukaan yang licin. Pada saat robot berjalan di permukaan yang licin terjadi perbedaan antara jarak yang di instruksikan dengan jarak robot saat berjalan. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa C untuk mikrokontroler dan untuk aplikasi pada Android menggunakan bahasa pemrograman Java.