Number 1 (April 2016)
- L.B. Setyawan, G. Dewantoro, A.A. Pambudi, “Dongkrak Elektrik Dikontrol Melalui Smartphone Android.” (Full-text PDF)
Sistem pengontrol dongkrak elektrik menggunakan smartphone android ini memanfaatkan koneksi bluetooth sebagai media komunikasi sehingga pengguna dapat mengontrol dongkrak dari kejauhan. Dongkrak elektrik mendapatkan tenaga dari power-outlet lighter mobil. Sistem ini dilengkapi dengan sensor jarak dan sensor logam untuk membaca jarak dan untuk mengetahui apakah dongkrak sudah mengenai rangka mobil atau belum. Aplikasi Android dijalankan pada platform Android 4.1 (kitkat). Dongkrak hanya dapat dikontrol oleh satu smartphone.
- A. Ningsih, C. Puspita, “Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi.” (Full-text PDF)
Kendali posisi digunakan untuk menentukan posisi sebuah benda sesuai setpoint, salah satu contoh aplikasinya pada robot canggih dan mesin dengan banyak aksis, hal ini untuk mempermudah operator dalam melakukan pekerjaan. Dalam dunia pendidikan proses pembelajaran untuk menentukan kendali PID sangat dibutuhkan, oleh sebab itu penggunaan modul Elabo Training Sytem tipe 34000 sangat membantu dalam mensimulasikan kendali posisi. Modul Elabo ini adalah perangkat pembelajaran kendali PID dengan berbagai macam aplikasi, salah satunya kendali posisi, dimana sensor posisi menggunakan kombinasi rangkaian potensiometer dan motor DC , modul pembelajaran ini bisa disambungkan dengan PC, untuk melihat sinyal yang dihasilkan dari kendali PID dan melihat respon terbaik. Hasil percobaan ketika kalang terbuka menunjukan adanya ketidaksesuaian antara set value dengan actual value, untuk percobaan dengan kalang tertutup hasil dari actual value sudah mendekati set value meskipun belum tepat. Percobaan dengan kendali PID sudah menunjukan hasil yang sesuai dengan set value.
- S.A. Tanoyo, E.Y.D. Utami, “Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW.” (Full-text PDF)
Jaringan komputer yang diimplementasikan di dalam suatu perkantoran yang lebih banyak dimanfaatkan untuk layanan data dapat dioptimalkan dengan penambahan layanan voice berbasis IP. Voice over Internet Protocol (VoIP) menghemat resource jaringan dibandingkan dengan PSTN (Public Switched telephone Network). Namun demikian implementasi VoIP harus memperhatikan kualitas layanan atau Qualitiy of Service (QoS). Parameter kualitas layanan VoIP antara lain throughput, delay, jitter, dan packet loss. Teknologi VoIP telah dikembangkan dengan menciptakan berbagai macam protocol seperti SIP, H.323, MGCP dan codec seperti G.711, G.723.1, G.726, G.728, G.729 dengantujuan untuk memperbaiki kualitas layanan VoIP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja QoS dengan membandingkan variasi codec G.711, G.723.1 dan G.726 pada sebuah rancangan jaringan VoIP berbasis SIP di gedung FEB-UKSW, dengan parameter QoS adalah Throughput, delay, packet loss, jitter. Komunikasi VoIP yang dilakukan terdiri atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal mencakup simulasi komunikasi hardphone ke PC. Komunikasi eksternal mencakup simulasi hardphone ke PC eksternal. Dari hasil penelitian, secara umum didapatkan bahwa codec G.711 memiliki kualitas paling baik untuk simulasi komunikasi internal ataupun eksternal dengan menghasilkan rata-rata delay, jitter, packet loss paling rendah.
- B. Murtianta, “Printer Nir Kabel.” (Full-text PDF)
Printer Nir Kabel dengan Amplitude Shift Keying merupakan salah satu solusi pengganti kabel atau infrared link yang menghubungkan piranti yang satu dengan piranti yang lainnya menggunakan gelombang elektromagnetik. Pada tulisan ini dirancang dan direalisasikan sebuah printer nir kabel dengan Amplitude Shift Keying (ASK) menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai basis pengendaliannya. Alat ini dapat digunakan pada printer yang berbasiskan parallel port. Dengan alat ini komputer dapat terhubung dengan printer secara nir kabel. Port komputer yang dapat digunakan untuk aplikasi ini adalah paralel. Modul ASK TLP434 dan RLP434 masih dapat bekerja dengan baik pada jarak 14 meter dengan kondisi tanpa halangan dan di dalam gedung.
- R.S. Lukito, D. Susilo, F.D. Setiaji, “Sistem Monitoring Energi Lampu Penerangan Jalan Umum Berbasis Wireless Sensor Network dengan Topologi Mesh.” (Full-text PDF)
Pada makalah ini dibuat suatu sistem untuk memantau energi listrik yang terpakai pada lampu penerangan jalan umum dan mengirimkan datanya, berbasis wireless sensor network dengan topologi mesh. Terdapat modul slave yang dipasang pada tiang lampu jalan yang terdiri dari sensor tegangan jala-jala PLN, sensor arus yang terpakai oleh lampu, dan sensor intensitas cahaya yang dihasilkan lampu. Mikrokontroler Arduino pro mini 3,3V 8MHz digunakan untuk mengolah data dari sensor sehingga dapat diketahui besarnya daya yang digunakan oleh lampu. Wireless sensor network dengan topologi mesh dirancang untuk untuk mengatasi gagalnya pengiriman data dari modul slave ke modul master di komputer server. Wireless sensor network dirancang menggunakan RF transceiver. Hasil pengujian menunjukkan sensor tegangan, arus dan intensitas cahaya memiliki ralat di bawah 3%. Perancangan wireless sensor network dengan topologi mesh berhasil direalisasikan, dimana ketika salah satu modul slave yang tidak berfungsi, semua data dari modul slave yang berfungsi tetap dapat diterima oleh modul master.
- B.W. Yohanes, “Analisis Serangan Pihak Ketiga pada Protokol Kesepakatan Kunci Diffie-Hellman.” (Full-text PDF)
Penemuan protokol kesepakatan kunci Diffie-Hellman merupakan salah satu tonggak penting perkembangan kriptografi dengan menggunakan algoritma kunci publik. Namun implementasi protokol Diffie-Hellman sering mengalami kelemahan pada keamanan data yang cukup mengganggu. Terkadang serangannya tampak begitu halus dan tidak terdeteksi oleh perancang protokol. Pada artikel ini dibahas tentang sebuah serangan dari pihak ketiga dalam komunikasi menggunakan protokol Diffie-Hellman secara teori dan implementasi programnya. Dari analisis hasilnya diharapkan para praktisi keamanan data pada sistem dan jaringan komputer memperoleh informasi untuk merancang dan membangun versi/varian protokol Diffie-Hellman yang lebih aman dan efisien.
- Harmoko, D. Prasetyo, S.A. Widayat, L.K. Amifia, B.R. Dewangga, A.I. Cahyadi, O. Wahyunggoro, “Online Battery Parameter And Open Circuit Voltage (OCV) Estimation Using Recursive Least Square (RLS).” (Full-text PDF)
After decades, the battery usage has been widespread for many applications, especially in the field of Electric Vehicle (EV). The battery is a very important component in the EV. Because the battery as the primary power source replacement of the fossil fuel. Therefore, the condition of the batteries should be always in good condition. To prevent failure of the battery for battery management system (BMS) is needed. BMS is a system to regulate the use of the battery and protects the battery from the failure of the battery supply. Many factors can be monitored at BMS, one of which is a State of Charge (SOC). SOC determination is directly related to the estimated OCV (Open Circuit Voltage). The accuracy of the estimation algorithms depend on the accuracy of the model selection to describe the dynamic characteristics of the battery. This study begins with the selection of the right model (fig.1, fig.2, fig.3) for estimating OCV. Selection of appropriate model using RLS algorithm for estimate the battery terminal voltage. Parameter that reference for determining the selection of the model is the max, min, mean, RMSE, mean RMSE of the error. Later models have been used to estimate the OCV. The result based on this research shows that modeling with n = 1 is the best result to be used in model parameter estimation and OCV battery in term of the smaller max, min, mean, rmse error. This research also show us that RLS algorithm can be estimate the parameters of the batery, OCV (fig.4), and terminal voltage of the battery with an error less than 0.1%
- S.A. Utomo, D. Utomo, B.W. Yohanes, “Sistem e-money berbasis Contactless Smartcard dengan Teknologi RFID.” (Full-text PDF)
Sistem pembayaran elektronik makin banyak dilakukan baik melalui phone banking, Internet banking, maupun smartcard berbasis RFID. Selain kemudahan dalam bertransaksi, sistem pembayaran elektronik juga menawarkan keringanan biaya transaksi. Namun transaksi elektronik tersebut dapat menyediakan celah keamanan data pengguna, penyedia layanan, dan transaksi. Artikel ini membahas salah satu metode pembayaran elektronik, yaitu sistem e-money dan aplikasi prototipe menggunakan contactless smartcard dengan teknologi RFID. Data transaksi yang dikirim antar komputer yang berpartisipasi pada transaksi e-money perlu diotentikasi untuk menjamin kerahasiaan data (confidentiality) dan dienkripsi untuk menjamin privasi bagi para pelaku transaksi. Algoritma enkripsi yang digunakan adalah 3DES karena menawarkan tingkat keamanan data yang lebih baik daripada DES, namun tetap mempertahankan performa implementasi pada perangkat keras yang baik. Hasil pengujian prototipe sistem e-money pada sebuah jaringan lokal fakultas menunjukkan potensi yang cukup baik untuk dapat diterapkan di lingkungan kampus.
- D. Susilo, B. Murtianta, A.A.D. Pramono, “Perancangan Sistem Modulator Binary Phase Shift Keying.” (Full-text PDF)
Sistem yang dibangun adalah sebuah modul sistem modulator BPSK (Binary Phase Shift Keying). Perangkat yang dibahas adalah modulator BPSK dengan frekuensi 10kHz-48kHz dan untuk transmisi secara nirkabel ditambahkan pemancar FM yang akan mentranslasikan sinyal pembawa pada frekuensi radio sebesar 80MHz. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, sistem perangkat modulator BPSK yang dibangun dapat bekerja dengan baik. Perancangan pseudorandom generator dengan menanamkan algoritma register geser 5 tingkat dengan mikrokontroler AVR ATTINY13A dapat diatur dengan bit rate bervariasi dari 1200, 2400, 4800 dan 9600 bps. Untai tapis lolos rendah Bessel orde 2 dengan fc 48kHz dapat berfungsi memperhalus hasil keluaran pseudorandom generator dan level shifter. Untai selektor keluaran BPSK dapat berfungsi dengan baik untuk pemilih sinyal sinus 0° dan 180° serta pemancar FM dapat menghasilkan spectrum sinyal paling tinggi pada frekuensi 80MHz.
Number 2 (October 2016)
- Y.J. Muskitta, B.W. Yohanes, H.K. Wardana, “Implementasi Protected Extensible Authentication Protocol (PEAP) menggunakan Remote Access Dial In User Service (RADIUS).” (Full-text PDF)
Perkembangan teknologi jaringan nirkabel memungkinkan kita melakukan komunikasi tanpa harus dibatasi oleh panjangnya kabel. Namun teknologi nirkabel rentan dari sisi keamanan karena pesan dikirimkan secara broadcast. Oleh karena itu dibutuhkan metode pengaman komunikasi pada jaringan nirkabel. Protected Extensible Authentication Protocol (PEAP)merupakan salah satu metode keamanan jaringan komputer pada layer link OSI sebagai ekstensi dari EAP dengan mengintegrasikan fitur Transport Layer Security (TLS). Makalah ini membahas implementasi PEAP menggunakan Remote Access Dial In User Service (RADIUS), mulai dari perancangan arsitektur jaringan komputer nirkabel berbasis klien- server, konfigurasi perangkat jaringan komputer dan sistem,sampai dengan pengujian hasil capture paket data PEAP dan analisis paket jaringan komputer. Hasil pengujian menunjukan pentingnya menambahkan fitur keamanan pada komunikasi data nirkabel.
- L.B. Setyawan, G. Dewantoro, M.A. Ivan D.B., “Palang Pintu Kereta Api Otomatis berbasis Data Global Positioning System (GPS).” (Full-text PDF)
Sistem pengontrol buka tutup palang pintu pada perlintasan kereta api sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan karena kelalaian faktor manusia. Apabila kereta api akan melewati perlintasan kereta api dan mendekati perlintasan dalam jarak sekitar 500m maka palang pintu akan otomatis tertutup. Palang pintu akan kembali terbuka setelah kereta api lewat menjauhi perlintasan. Sistem pengontrol yang diletakkan di gerbong kereta berkomunikasi dengan palang pintu di perlintasan menggunakan frekuensi radio dengan frekuensi 433 MHz. Untuk mengetahui jarak kereta api dengan perlintasan digunakan modul GPS APM 2.5 NEO 6M. Hasil pengujian menunjukkan pada saat kereta api mendekat ke perlintasan dalam jarak 595m palang pintu akan menutup. Setelah kereta api meninggalkan perlintasan dalam jarak 300m maka palang pintu akan membuka.
- M.E. Santika, E.Y.D. Utami, B. Murtianta, “Analisis Perencanaan Jaringan Akses Fiber-to-the-Home berdasarkan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) di STO Banyumanik Semarang.” (Full-text PDF)
Migrasi dari jaringan akses tembaga menuju jaringan akses optik maupun penggelaran baru jaringan akses serat optik menjadi solusi bagi penyedia layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan suara, data dan video yang terintegrasi atau triple play services. Dalam makalah ini dilaporkan analisis perencanaan jaringan akses serat optik FTTH berbasis GPON di PT Telkom pada Cluster Kruing Raya STO Banyumanik Semarang. Perencanaan jaringan berdasarkan demand pelanggan dan kelayakan jaringan yang digelar diuji menggunakan parameter Link Power Budget, Rise Time Budget dan Signal- to-Noise-Ratio (SNR). Dalam perencanaan dan penggelaran dibutuhkan satu ODC (Optical Distribution Cabinet) dan 17 ODP (Optical Distribution Pack) dengan jumlah demand sebesar 132. Hasil perhitungan parameter Link Power Budget yaitu total redaman yang dihasilkan pada user 1 sebesar 21,5276 dB sedangkan user 2 sebesar 21,5276 dB, kedua redaman ini memenuhi standar yang ditentukan oleh PT Telkom yaitu maksimal sebesar 28 dB. Parameter Rise Time Budget pada user 1 menghasilkan 0,2124 ns dan untuk user 2 sebesar 0,21221 ns. Kedua hasil tersebut masih berada di bawah batas nilai waktu sistem NRZ sebesar 0,28011 ns. Parameter SNR pada user 1 didapatkan sebesar 20,6457 dB dan user 2 sebesar 24,128 dB. Hasil tersebut memenuhi batas yang telah ditentukan oleh PT Telkom yaitu lebih dari sama dengan 20 dB.
- J.M. Manuputty, H. K. Wardana, S. Nugroho, “Penerapan Metode Dual Stack, Metode Tunneling dan Metode Translation dalam Transisi IPv4/IPv6 untuk pembelajaran jaringan komputer.” (Full-text PDF)
Perkembangan dari teknologi IPv6 dimasa sekarang dibuat untuk menggantikan teknologi IPv4 yang memiliki keterbatasan dalam beberapa aspek, karena itulah diperlukannya suatu pedoman yang dapat membantu mahasiswa untuk mempelajari lebih lanjut mengenai teknologi ini. Penulisan ini bertujuan untuk menghasilkan pedoman praktikum yang akan digunakan pada matakuliah jaringan komputer. Penulisan ini juga berisi tentang analisa penerapan beberapa metode transisi dari IPv4 ke IPv6, yaitu metode dual stack, tunneling, dan translation. Analisa dari metode – metode yang ada akan melihat uji konektivitas antar perangkat, serta penjelasan mengenai informasi paket data yang dikirimkan antar perangkat.
- D.C. Mahardika, D. Susilo, D. Utomo, “Sistem pengendali mesin tenun GA615.” (Full-text PDF)
Sistem pengendali mesin tenun GA615 ini dibuat dengan tujuan untuk mengganti sistem pengendali yang lama di PT. Panca Bintang Tunggal Sejahtera, karena banyak yang sudah tidak dapat bekerja dengan baik. Sistem yang diusulkan menggunakan mikrokontroler ATMEGA 328P sebagai pengendali utama. Cara kerja sistem adalah menunggu masukan dari operator melalui lima buah tombol yaitu maju, mundur, jogging, start, dan stop. Terdapat dua buah proximity sensor Autonics PR18-5DN untuk menentukan batas depan dan belakang. Tombol masukan dan proximity sensor tersebut diolah dalam sebuah mikrokontroler yang kemudian didapat keluaran untuk menggerakan motor AC tiga fasa sebagai penggerak utama serta rem elektromagnetik sebagai komponen pengereman, melalui relay dan kontaktor. Pengujian sistem yang telah dilakukan sebanyak 30 kali, didapatkan prosentase keberhasilan untuk masing – masing tombol. Untuk tombol maju, mundur, jogging, dan start prosentase keberhasilan 100%. Sedangkan untuk tombol stop prosentase keberhasilan 93.33%, ini disebabkan respon sistem pengereman yang kurang cepat dalam melakukan pengereman saat putaran motor sangat cepat, sehingga saat berhenti masih terlalu maju.
- B. Murtianta, J.P. Tirtayasa, F.D. Setiaji, “Pengaruh LPF orde satu dan dua pada karakteristik PLL menggunakan IC CD4046.” (Full-text PDF)
Pada tulisan ini disampaikan hasil pengukuransistemPhase Locked Loop (PLL) menggunakan IC CD4046, dengan menggunakan dua macam tapis yaitu tapis lolos bawah (LPF)orde satu dan orde dua. Pengukuran yang dilakukan meliputi nilai frekuensi frekuensi maksimum dan minimum VCO(Voltage Controlled Oscillator), lock range, capture range danpengaruh frekuensi penggal LPF terhadap karakteristikPLL. Hasil pengujian menunjukkan frekuensi penggal tapis yang makin besar cenderung memperbesar nilai capture range, sedangkan lock range tetap.
- Ig.R. Haryosuprobo, Y. Sugiarto, F.X. Suryadi, “Ekstraksi ciri sinyal EKG aritmia menggunakan gelombang singkat diskrit.” (Full-text PDF)
Angka kematian akibat penyakit jantung terutama penyakit jantung koroner tergolong sangat tinggi. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan dini penyakit jantung ini dapat mencegah kerusakan permanen pada jaringan jantung.Sinyal EKG yang sama, yang diperoleh dari elektrokardiograf dapat diinterpretasikan berbeda-beda oleh para dokter. Hal itu disebabkan karena ragam penyakit jantung yang sangat banyak sehingga untuk mendiagnosa dengan tepat kelainan jantung tertentu seorang dokter harus memiliki keahlian khusus serta pengalaman yang memadai.
Pada penelitian ini akan diimplementasikan Ekstraksi Sinyal EKG Aritmia Menggunakan Gelombang Singkat Diskrit. Jenis pola jantung yang akan diteliti meliputi jantung Normal, Atrial Fibrilation, Ventricular Takikardia, Ventricular Fibrilation, serta Penyakit Jantung Koroner (PJK).
Tahap pertama penelitian adalah preprocessing yang meliputi penghapusan derau dan normalisasi sinyal. Tahap kedua adalah ekstraksi ciri menggunakan dekomposisi wavelet, sedangkan tahap selanjutnya adalah identifikasi sinyal EKG menggunakan JST backpropagation. Tahapan-tahapan tersebut berlaku untuk proses pelatihan maupun proses pengujian. Data penelitian terdiri atas data riil berupa grafik rekaman EKG dan data simulasi yang diambil dari MIT-BIH database.
Hasil simulasi menunjukkan akurasi jaringan sebesar 97% dari total 187 data. Akurasi paling baik (100%) dicapai pada EKG Atrial Fibrillation, sedangkan akurasi terendah (79%) yaitu saat mengenali EKG Ventricular Fibrillation.